MUI Kritik Wako "Pekanbaru Banyak Tempat Protitusi Terselubung"

MUI Kritik Wako
illustrasi.

PEKANBARU (RA) - Ketua Majelis Ulama Islam (MUI) Kota Pekanbaru, Iyas Gusti, dalam rapat persiapan menyambut Bulan suci Ramadhan menyampaikan beberapa kritikannya kepada Walikota Pekanbaru terkait mulai maraknya penyakit masyarakat (pekat).

Kata Ilyas, saat ini tempat hiburan kecil dan besar, ada tradisional dan moderen, seperti karaoke umum dan keraoke keluarga marak bermunculan di Pekanbaru.

"Seperti karaoke umum dari hasil penyelidikan MUI, membawa dampak kepada generasi muda, karena di sajikan dalam bentuk kamar-kamar. Demikian juga dengan karaoke keluarga juga hanya nama, tetapi juga pada prakteknya menyimpang," katanya.

Untuk itu, kedepan dalam mewujudkan kota metropolitan yang madani, kata Ilyas, jenis karaoke ini perlu perda. Selain itu, Ilyas juga menjelaskan panti pijat juga kini mulai menjamur, tempatnya banyak yang di dekat rumah ibadah dan pendidikan.

"Prostitusi kini juga mulai tampil berselubung masage dan kecantikan. Modelnya mulai datang ke rumah-rumah," urainya.

Ilyas menambahkan, pornografi dan porno aksi juga mulai tidak tertib, seperti pemasangan baliho dan koran, seperti baliho di depan mesjid Arrahman.

"Dimintakan agar ditertibkan agar jangan memasang gambar wanita yang kurang busana. Demikian juga dengan Asmara subuh juga perlu jadi perhatian agar tidak jadi ajang balab-balapan," himbaunya. (RA5)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index